Minggu, 04 November 2012

Ekonomi, UH2


1.      Gambarkan tentang circular flow 2 sektor, 3 sektor, dan 4 sektor beserta penjelasannya!
2.      Adakah hubungan antara kegiatan ekonomi suatu negara dengan sistem ekonomi negara tersebut? Tulisjan penjelasannyak
3.      Dari circular flow yang kalian buat di nomor 1, tuliskan semua peran pelaku ekonomi yang ada di dalamnya!
4.      Tuliskan mengenai penjelasan The Law of Diminishing Return dengan menggunakan contoh !
5.      Tuliskan cara perluasan produksi yang bisa dilakukan oleh produsen dengan disertai contoh!
6.      Tuliskan perbedaan kegiatan produksi primer, sekunder dan tersier!
7.      Rangkumkan mengenai Teori Nilai Pasar dari Humme dan Locke!
8.      Rangkumkan mengenai teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo!
9.      Rangkumkan mengenai teori nilai lebih dari Karl Marx!
10. Tuliskan perbedaan Hukum Gossen I dan II!
Jawab :

1.
Ø  Circular Flow 2
Ø  Circular Flow 3
Ø  Circular Flow 4
2.      Pasti ada, dan itu juga tergantung oleh negara tersebut. Jika negara tersebut menggunakan sistem ekonomi komando yang seluruh kegiatannya diatur oleh pemerintah.
3.       
Ø  Circular Flow 2:
ü  RTK memberi faktor produksi kepada RTP.
ü  RTK mendapat upah dari RTP.
ü  RTK memberikan uang kepada RTP untuk mendapatkan barang.kebutuhan.
ü  RTP memberikan barang kebutuhan kepada RTK.
ü  RTP mendapatkan faktor produksi dari RTK.
ü  RTP memberi upah kepada RTK.
Ø  Circular Flow 3:
ü  RTK memberi faktor produksi kepada RTP.
ü  RTK mendapat upah dari RTP.
ü  RTK memberikan uang kepada RTP untuk mendapatkan barang.kebutuhan.
ü  RTK membayar pajak kepada pemerintah.
ü  RTK mendapat pelayanan publik dari pemerintah.
ü  RTP memberikan barang kebutuhan kepada RTK.
ü  RTP mendapatkan faktor produksi dari RTK.
ü  RTP memberi upah kepada RTK.
ü  RTP membayar pajak kepada pemerintah.
ü  RTP mendapat subsidi dari pemerintah.
ü  Pemerintah mendapat pemasukan pajak dari RTP dan RTK.
ü  Pemerintah memberi subsidi kepada RTP.
ü  Pemerintah memberikan pelayanan publik kepada RTK.
Ø  Circular Flow 4:
ü  RTK memberi faktor produksi kepada RTP.
ü  RTK mendapat upah dari RTP.
ü   RTK memberikan uang kepada RTP untuk mendapatkan barang.kebutuhan.
ü   RTK membayar pajak kepada pemerintah.
ü  RTK mendapat pelayanan publik dari pemerintah.
ü  RTP memberikan barang kebutuhan kepada RTK.
ü  RTP mendapatkan faktor produksi dari RTK.
ü  RTP memberi upah kepada RTK.
ü  RTP membayar pajak kepada pemerintah.
ü  RTP mendapat subsidi dari pemerintah.
ü  Pemerintah mendapat pemasukan pajak dari RTP dan RTK.
ü  Pemerintah memberi subsidi kepada RTP.
ü  Pemerintah memberikan pelayanan publik kepada RTK.
ü  Luar negri mendapatkan uang dari RTK yang membeli barang kebutuhan.
ü  Luar negri memberikan barang kepada RTK.
ü  Luar negri mendapatkan barang dari RTP.
ü  Luar negri membayar pajak kepada pemerintah.
4.      Law of diminishing returns adalah sebuah hukum dalam ekonomi yang menjelaskan tentang proporsi input yang tepat untuk mendapatkan output maksimal.

Teori ini menjelaskan bahwa ketika input yang kita miliki melebihi kapasitas produksi dari input, maka return (pendapatan) kita akan semakin menurun. Terdapat tiga tingkat dalam teori ini, yaitu fase increasing return (pendapatan yang meningkat), fase kedua dimana pendapatan tetap meningkat tapi pada intensitas yang lebih rendah dan fase ketiga adalah diminishing returns.

Fase pertama adalah fase increasing returns. Contoh logis adalah misalnya kita mempunyai sawah, dengan input petani. Satu sawah memiliki kapasitas petani sebanyak 10 orang. Maka, ketika kita menempatkan satu orang petani disana, kita akan mendapatkan output (beras). Begitu juga jika ditambah terus sampai misalnya angka 7. Ketika level petani sudah berada pada angka 7, output akan stabil dan terus menerus meningkat. Begitu juga jika sampai 8, 9 dan 10, pendapatan terus meningkat.

Namun, pendapatan ketika 7 petani disawah dengan 10 petani berbeda. Secara logika kita bisa melihat, misalnya saja para petani, ketika semakin banyak yang terlibat, akan secara psikologis bertambah malas. Atau mereka juga bisa bertambah susah dalam bekerja, karena sawah yang mereka garap semakin penuh. Tapi, pendapatan tetap meningkat. Oleh karena itu, posisi ketika petani sebanyak 8 sampai 10 bisa dikatakan fase 2 dari teori ini.
Fase 3 adalah fase diminishing. Bayangkan jika sawah yang oleh 10 orang saja sudah sempit, ditambah lagi dengan 1,2, bahkan tiga orang lagi. Maka sawah akan semakin penuh. Disinilah timbul pendapatan yang menurun. Petani yang ada disana tidak produktif. Bahkan, pemilik sawah juga harus membayar lebih dari 10 petani, yang mana sawah itu sendiri hanya bisa menghasilkan output yang dilakukan oleh 10 petani.

Otomatis, pemilik sawah harus membayar lebih untuk itu, sehingga pendapatan mereka akan semakin menurun. Sawah juga akan semakin sesak jika diisi oleh lebih dari 10 orang, bisa jadi mereka justru mencangkul kaki dari petani yang lain, karena lahan nya sudah habis.

Demikianlah mengapa pendapatan bisa justru menurun jika angka buruh pada suatu pabrik terlalu banyak. Pabrik bisa rugi dan tidak bisa membayar para buruh, sehingga sampailah pada keputusan untuk melakukan PHK.
5.     Cara-cara perluasan produksi meliputi:
·        Ekstensifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah factor produksi. Contoh: menambah mesin, mendirikan pabrik baru, membuka lahan baru, dan lain-lain.
·        Intensifikasi, yaitu perluasan produksi yang dengan cara memperbesar kemampuan berproduksi dari faktor produksi yang sudah ada, tanpa menambah jumlah faktor produksi. Contoh: untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur, dan lain-lain.
·        Diversifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi. Contoh: awalnya satu pabrik hanya memproduksi kertas, kemudian pabrik tersebut memproduksi buku gambar, buku tulis, buku berpetak, dan lain-lain.
·        Normalisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah keragaman dari satu jenis produksi. Contoh: mula-mula suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60 gram lalu ditambah dengan memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
·        Spesialisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara mengadakan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang dihasilkan bisa meningkat dan umumnya kuantitas (jumlah) barang juga ikut meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya.
·        Mekanisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menggunakan mesin-mesin yang bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga hasil produksi lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
·        Memberikan fasilitas dan kemudahan, yaitu perluasan produksi yang dilakukan pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, di antaranya dengan cara pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyederhanaan mekanisme perizinan), mengadakan kursus-kursus peningkatan keterampilan kerja, dan lain-lain.
6.       
Ø  Produksi Primer : kegiatan / proses menghasikan bahan-bahan baku atau bahan mentah dengan cara mengambilnya langsung dari alam. Contoh, tambang timah yang ada di Bangka dan Belitung, tambang tembaga yang ada di Tembagapura, dsb.
Ø  Produksi Sekunder : kegiatan yang dilakukan untuk memproses bahan mentah / bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Contoh, biji besi diolah menjadi profil-profil besi atau menjadi lembaran-lembaran baja dan benang diolah menjadi kain.
Ø  Produksi Tersier : pendukung atau penunjang produksi primer dan sekunder dalam aktivitasnya. Contoh, perusahaan transportasimengangkut barang-barang yang dihasilkan produksi sekunder untuk disalurkan ke cabang-cabang diseluruh Indonesia bahkan untuk diekspor.
7.      Teori Nilai Pasar dari Humme dan Locke, nilai suatu barang yang sangat tergantung pada permintaan dan penawaran barang di pasar.
8.      Teori Nilai Tenaga Kerja dari David Ricardo, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilan barang tersebut.
9.      Teori Nilai Lebih dari Karl Marx, tenaga kerja mempunyai nilai tukar dan nilai pakai bagi pengusaha. Pengusaha harus membayar nilai tukarnya untuk mendapatkan nilai pakainya. Kelebihan nilai pakai atas nilai tukar ini disebut nilai lebih.
10.  
Ø  Hukum Gossen I :
Jika pemuasan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus-menerus maka mula-mula kenimatannya tinggi makin lama makin turun sampai terdapat tingkat kejenuhan.
Ø  Hukum Gossen II :
Manusia memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam itu dengan tingkat intensitas yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar